Kompensasi yang Tidak Memadai

Gaji dan tunjangan yang tidak sesuai dengan harapan karyawan bisa menjadi penyebab utama employee turnover rate yang tinggi. Ketika karyawan merasa bahwa upah mereka tidak sebanding dengan beban kerja atau standar industri, mereka cenderung mencari peluang di tempat lain yang menawarkan kompensasi lebih baik.

Lingkungan kerja yang toxic dan budaya kerja yang saling sikut bisa menjadi penyebab turnover karyawan yang tinggi. Ketika karyawan merasa tidak nyaman, tertekan, atau tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari manajemen, loyalitas mereka terhadap perusahaan akan menurun. Budaya organisasi yang buruk menghasilkan ketidakpuasan dan ketidakstabilan, yang pada akhirnya mendorong karyawan untuk resign.

Karyawan yang tidak melihat jalur karier yang jelas atau tidak mendapatkan peluang berkembang secara profesional mungkin merasa stagnan di perusahaan. Ketika mereka merasa tidak ada ruang untuk kemajuan, mereka berpotensi mencari posisi di perusahaan lain yang menawarkan pertumbuhan karier lebih menjanjikan.

Mengapa Tingkat Turnover Karyawan Tinggi?

Banyak studi setuju bahwa penyebab turnover yang tinggi yaitu tawaran dari posisi baru di tempat lain yang lebih baik dalam 5 hal ini: gaji, waktu libur, benefit yang lebih baik, promosi, dan prospek dari bos yang lebih suportif.

Kemudian beberapa hal lain yang biasa menjadi alasan employee turnover termasuk hal-hal berikut:

Realita tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan kasus employee turnover sebenarnya bisa dihindari jika perusahaan punya kemauan untuk memberi kompensasi lebih secara keseluruhan, membuka peluang karir, fokus pada fleksibilitas, dan bisa mengatasi masalah seperti kinerja manajer yang tidak efektif ― dan mengambil aksi pasti ketika mereka mengalami atrasi yang lebih tinggi dari rata-rata dari satu departemen.

Penyebab Turnover Karyawan Tinggi

Beban pekerjaan yang terus bertambah dan berujung pada lembur berkepanjangan terlebih sampai menimbulkan masalah kesehatan dapat berdampak pada kinerja karyawan. Terlepas dari besaran gaji yang diberikan, mereka akan berpikir untuk mengundurkan diri jika beban pekerjaan dirasa melebihi kapasitas karyawan.

Gaji yang tidak sesuai dengan beban pekerjaan yang diberikan dan bahkan sering telat diberikan menyebabkan karyawan semakin lama akan kehilang kepercayaan terhadap perusahaan. Terlebih jika tim HR tidak dapat menjelaskan dengan baik situasi perusahaan terhadap karyawan.

Gaji Terlalu Rendah

Selain beban kerja, sistem penggajian yang tidak sepadan dengan tanggung jawab pekerjaan juga bisa memicu karyawan resign. Apalagi jika mereka mendapatkan tawaran lain dengan gaji lebih tinggi.

Sehingga perusahaan sebaiknya selalu memantau beban tugas dengan kemampuan karyawan dan gaji yang diperolehnya. Pastikan juga mereka mendapat kenaikan gaji tiap tahunnya.

Rekrut Kandidat yang Tepat Sejak Awal

Hal ini dipercaya oleh para rekruter sebagai salah satu cara yang ampuh untuk mengurangi tingkat turnover karyawan.

Tidak hanya mewawancara kandidat secara ketat namun pastikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang kita butuhkan dengan proses onboarding yang efektif pula.

Sehingga mereka mampu sejalan dengan budaya perusahaan, atasan, dan rekan kerja mereka.

Baca juga: Memahami Basic HR Management, Bagaimana Pengelolaan yang Praktis?

Budaya Perusahaan yang Buruk

Budaya kerja berkaitan erat dengan kebahagiaan karyawan. Mereka lebih menyukai perusahaan yang memiliki budaya kerja positif dan sesuai ideologinya. Tingkat turnover terjadi ketika perusahaan tidak melakukan perubahan nyata dan terus menerapkan budaya kerja yang toksik.

Urus Payroll Gaji Cepat dan Praktis dengan Fitur Gajian ERZAP

Gaji termasuk dalam komponen penting dalam kepuasan karyawan. Pemberian gaji yang terlambat terlepas dari apapun alasannya akan mengurangi kepercayaan karyawan terhadap perusahaan. Mengurus payroll gaji dengan ERZAP mempercepat proses pemberian gaji karena Anda tidak perlu menghitung gaji secara manual. Anda hanya perlu menuliskan data komponen gaji di awal kemudian sistem yang sudah terintegrasi dengan ERZAP Teams akan menghitung data karyawan berdasarkan absensi dan komponen lainnya. Komponen gaji yang tersedia di ERZAP bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan bisnis, antara lain:

Tidak hanya komponen gaji, ada pula fitur lain yang dapat membantu Anda seperti:

Tentunya masih ada fitur-fitur lainnya yang dapat disesuaikan kembali dengan kebutuhan bisnis Anda. Menggunakan ERZAP akan mempermudah Anda dalam monitoring karyawan dan memproses gaji. Anda dapat melihat tutorial penggunaan fitur ERZAP untuk memproses gaji di sini.

Free Trial 14 Hari tanpa Kartu Kredit

Kurangnya apresiasi dan feedback

Apresiasi dapat dimulai dari hal kecil seperti mengingat nama karyawan, mengucapkan terima kasih, memberikan pujian, dan bahkan penghargaan atas kinerja karyawan. Tidak hanya apresiasi melainkan juga feedback sehingga karyawan tahu apa yang bisa diperbaiki dari pekerjaannya.

Tawaran Gaji dan Kesempatan yang Lebih Baik

Sekitar 25% karyawan akan meninggalkan perusahaan karena memperoleh tawaran gaji yang lebih tinggi di tempat lain. Tawaran gaji tersebut tentu dianggap sebanding dengan kualitas dan pengalaman kerja yang dimiliki oleh karyawanmu. Selain gaji, mereka juga memperoleh kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan kariernya sehingga memutuskan keluar dari perusahaan.

Baca juga: 6 Cara Menghitung Turnover Karyawan dengan Tepat

Berapa Persen Turnover yang Baik?

Dikatakan bahwa turnover yang tinggi tidaklah baik untuk perusahaan, namun berapa angka idealnya.

Sebenarnya tidak ada angka mutlak namun konsultan Gallup merekomendasikan turnover karyawan idealnya tidak lebih dari 10%. Namun untuk menyikapi turnover sebaiknya tidak melihat angkanya saja.

Angka memang berpengaruh namun lebih penting untuk melihat “siapa yang keluar”. Jika kebanyakan yang resign adalah karyawan top performer maka wajib diwaspadai oleh perusahaan, apalagi jika mereka bergabung ke kompetitor.