Rumah Adat Mbaru Niang

Mbaru Niang adalah rumah adat yang terdapat di Kampung Wae Rebo, sebuah kampung adat di Pulau Flores, NTT. Terletak di pegunungan pada ketinggian 1.117 meter di atas permukaan laut, kampung ini dikelilingi oleh pegunungan dan hutan hujan tropis di Kabupaten Manggarai Barat. Tinggi rumah ini mencapai 15 meter.

Nama Mbaru Niang terdiri dari dua kata, 'Mbaru' yang berarti rumah dan 'Niang' yang berarti tinggi dan bulat. Penamaan ini mencerminkan bentuk Mbaru Niang yang kerucut dan meruncing ke atas.

Bentuk ini melambangkan falsafah kehidupan suku Manggarai di Kampung Wae Rebo, di mana keseimbangan terwakili dalam bentuk lingkaran. Selain itu, bentuk kerucut atapnya merupakan simbol perlindungan dan persatuan antar rakyat Wae Rebo.

Mbaru Niang dibangun dalam jumlah tujuh rumah yang disusun melingkar di atas tanah datar. Di tengah lingkaran tersebut terdapat sebuah altar bernama Compang, yang menjadi titik pusat dari ketujuh Mbaru Niang dan merupakan lokasi paling sakral bagi suku Manggarai di Wae Rebo. Altar Compang digunakan untuk menyembah Tuhan dan roh-roh leluhur.

Pola bangunan dan bukaan simetris

Ciri khas lainnya dari rumah Betawi adalah pola bangunan serta bukaan pintu dan jendelanya yang simetris. Jika dilihat dari depan, akan terlihat sumbu menerus dari bagian depan bangunan sampai ke arah belakang. Sumbu simetris ini membuat rumah Betawi terlihat seimbang, rapi, dan tertata.

Terdiri dari 4 jenis rumah

Rumah Betawi yang sering kita lihat dan tercatat secara resmi adalah rumah kebaya. Namun, ternyata masih ada beberapa jenis rumah lainnya. Empat jenis rumah Betawi di antaranya adalah rumah kebaya, rumah panggung, rumah gudang, dan rumah joglo. Perbedaan jenis ini disebabkan oleh faktor lokasi dan budaya yang ada di sekitarnya. Meskipun terdiri dari 4 jenis, semua jenis rumah Betawi tersebut masih memiliki ciri khas yang berkesinambungan antara satu dengan yang lain.

Sifat orang Betawi yang terbuka pada tamu ditunjukkan dengan teras yang luas di rumah Betawi. Di teras ini juga terdapat meja dan kursi yang berfungsi untuk menjamu tamu-tamu tersebut atau sekadar menjadi tempat bersantai. Konsep terbuka tadi juga diterapkan pada pagar rumah yang berukuran rendah. Keterbukaan ini sangat cocok untuk diterapkan pada rumah Betawi modern.

Pintu dan jendela krepyak

Pintu dan jendela krepyak banyak digunakan pada rumah-rumah Betawi. Jendela krepyak adalah jendela yang terdiri dari rangkaian jalusi yang disusun secara horizontal. Jalusi atau krepyak ini berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara atau cahaya sehingga ketika pintu dan jendela ini ditutup, bagian dalam rumah masih mendapatkan sirkulasi udara dan cahaya yang cukup.

Artikel lainnya: Mengenal Jalusi, Solusi Praktis Agar Rumah Selalu Sejuk

Rumah Adat Mbaru Niang

Rumah adat di Nusa Tenggara Timur selanjutnya adalah rumah adat Mbaru Niang. Rumah adat ini berasal dari sebuah desa di NTT, yaitu Desa Wae Rebo. Rumah adat Mbaru Niang dibuat dengan desain yang sangat unik dan berbeda dengan rumah adat pada umumnya. Jika rumah adat Musalaki hanya diperuntukkan bagi kepala suku, maka rumah adat Mbaru Niang ini dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.

Rumah adat Mbaru Niang memiliki konsep arsitektur yang unik dan menarik karena dibangun dalam bentuk kerucut, sehingga memberikan kesan tenda yang sangat besar. Ketinggian rumah adat ini bisa mencapai sekitar 15 meter.

Baca Juga: 7 Destinasi Wisata di NTT yang Wajib Dikunjungi

Rumah Adat Ume Kbubu

Rumah adat ini memiliki bentuk yang unik dengan bangunannya yang berbentuk bulat. Rumah ini merupakan tempat tinggal suku Dawan yang berada di Kabupaten Timor. Ume itu sendiri berarti rumah, sedangkan kkubu memiliki arti bulat atau bundar.

Struktur bangunan rumah adat ini terdiri dari atap, tiang, dan dinding. Atap rumah adat Ume Kkubu terdiri dari 9 elemen yang masing-masing memiliki fungsinya. Dinding rumah tersebut terbuat dari bambu dan berfungsi sebagai tempat mengikat alang-alang. Konsep dari rumah ini terbagi menjadi beberapa ruangan seperti tunaf, hala, tnana, dan hau monef. Setiap ruangannya memiliki fungsi masing-masing terkait dengan kegiatan adat yang bersifat religious bagi suku Dawan.

Rumah adat Lopo merupakan tempat yang biasa digunakan sebagai tempat bermusyawarah dan tempat dimana upacara adat berlangsung. Rumah adat ini memiliki atap berbentuk kerucut yang terbuat dari alang-alang. Selain sebagai tempat bermusyawarah, rumah ini digunakan sebagai tempat penyimpanan hasil pertanian.

Rumah adat Lopo menjadi ciri khas dari suku Abui yang terdapat di Kabupaten Alor. Rumah Lopo suku Abui terbuat dari bambu dan alang-alang. Rumah Lopo suku Abui tidak memiliki dinding, tetapi terdiri dari tiga tingkat. Di setiap tingkatannya memiliki fungsinya masing-masing. Ada yang dijadikan sebagai tempat istirahat, ataupun sebagai tempat menyimpan bahan makanan.

Baca Juga: 3 Pahlawan Nasional yang Berasal dari NTT

Rumah adat Sumba terdiri dari dua jenis: Uma Bokulu dan Uma Mbatangu. Keduanya berada di Kampung adat Praijing, tepatnya Desa Tebara, Kecamatan Waikabubak, Sumba, NTT. Rumah dengan atap yang tinggi ini terlihat sangat unik dan eksotis.

Rumah adat Sumba berbentuk segi empat dan ditopang oleh empat buah kolom. Rumah ini tidak memiliki jendela, tetapi memiliki area terpisah untuk pria dan Wanita. Atapnya yang tinggi memiliki makna filosofis di setiap tingkatannya. Bagian atap melambangkan dunia atas yang suci, sedangkan bagian badan rumah adalah dunia tengah. Sedangkan, bagian bawah rumah masuk ke dalam dunia bawah atau dunia kematian.

Rumah adat biasa digunakan sebagai tempat tinggal dan juga tempat upacara adat. Itulah beberapa jenis rumah adat Nusa Tenggara Timur beserta keunikan dan bentuknya masing-masing.

Rumah adat merupakan simbol dan nilai-nilai luhur dari budaya yang ada pada Negeri kita tercinta, Indonesia. Menjaga dan melestarikan budayanya pun sudah menjadi tugas masyarakat Indonesia. Semoga tulisan ini dapat memperkaya wawasan mengenai kekayaan budaya yang ada di Indonesia.

https://www.rumah.com/panduan-properti/rumah-adat-ntt-29694

https://voi.id/berita/42461/rumah-adat-ntt-sejarah-jenis-jenis-dan-fungsinya-yang-penuh-filosofi

Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beragam rumah adat dari beberapa suku. Setiap rumah adat di NTT mencerminkan warisan budaya dan tradisi masyarakat setempat.

Masing-masing rumah adat ini memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri, mencerminkan keragaman etnis, dan budaya yang ada di wilayah ini. Untuk mengetahui lebih lanjut, simak penjelasan tentang 5 rumah adat NTT yang dilansir dari berbagai sumber.

Tidak ada kamar mandi

Rumah Betawi pada masa dulu tidak memiliki kamar mandi di bangunan utama rumahnya. Kamar mandi rumah Betawi terletak di luar bangunan, tepatnya di bagian belakang rumah. Hal ini disebabkan oleh prinsip orang Betawi yang berpandangan bahwa segala kotoran harus disingkirkan dari bangunan rumah. Di rumah Betawi modern masa kini, bangunan kamar mandi tidak benar-benar terpisah dari bangunan utama, melainkan dibatasi dengan ruang transisi seperti taman.

Elemen kayu pada interior rumah

Seperti rumah adat Indonesia lainnya, bagian interior rumah Betawi didominasi dengan elemen kayu. Penggunaan bahan kayu diterapkan pada dinding, tiang kolom, pintu, jendela, perabotan rumah, dan ornamen rumah Betawi lainnya. Jika tertarik untuk membangun rumah Betawi modern, Anda bisa mengombinasikan bahan kayu tersebut dengan bahan modern lainnya, seperti keramik, tegel kunci, cat dinding, dan ornamen rumah Betawi berwarna cerah agar suasana di rumah Betawi modern menjadi lebih terang.

Setelah mengenal lebih jauh tentang rumah Betawi, semoga Anda juga tertarik untuk melestarikan rumah Betawi modern atau rumah adat Nusantara lainnya. Temukan beragam artikel menarik lainnya seputar arsitektur, interior, dan bahan bangunan hanya di Archify. Jangan ragu untuk menghubungi arsitek dan desainer interior handal yang tergabung di Archify untuk mewujudkan rumah impian Anda.

Jakarta (ANTARA) - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Nusa Tenggara Timur mengklaim berpeluang meraih enam kursi di DPRD Provinsi NTT dan 40 kursi DPRD kabupaten/kota di provinsi ini pada Pemilu 2024.

"Sejauh ini DPRD Provinsi NTT itu berpotensi 6 kursi. Pada tahun 2019 meraih satu kursi. Sekarang menjadi 6 kursi berarti peningkatannya 600 persen," kata Ketua DPW PSI NTT Christian Widodo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Peningkatan juga terjadi untuk perolehan kursi di tingkat kota dan kabupaten. Pada Pemilu 2019, Christian mengungkapkan bahwa PSI hanya mendapatkan 11 kursi.

"Total keseluruhan kursi, baik itu provinsi, kota, maupun kabupaten, pada tahun 2019 cuma 11 kursi sekarang menjadi 40 kursi. Artinya meningkat hampir 400 persen," ujarnya.

Dalam real count di Dapil NTT II, PSI sudah memperoleh 5,23 persen suara, sementara data yang masuk baru sekitar 50 persen.

"Jadi, kami sangat yakin bahwa PSI akan lolos ke Senayan tembus parliamentary threshold (ambang batas parlemen) 4 persen," kata Christian.

Menurut dia, peningkatan suara tersebut tidak lepas dari peran Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Kehadiran Kaesang menjadikan PSI sebagai representasi partai yang dipilih oleh Presiden RI Joko Widodo.

"Di NTT basis pemilih Pak Jokowi itu 90 persen, pada Pemilu 2019 kemenangan Pak Jokowi di NTT. Tentu dengan hadirnya Mas Kaesang, sangat berpengaruh," tuturnya.

Baca juga: PSI klaim peroleh 42 kursi DPRD kabupaten/kota di PapuaBaca juga: indEX: Masih ada peluang PSI lolos ke parlemen

Pemilu 2024 meliputi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI, Pemilu Anggota DPR RI, Pemilu Anggota DPD RI, pemilu anggota DPRD provinsi, dan pemilu anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Peserta pemilu anggota legislatif (pileg) sebanyak 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, pileg juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Pada waktu yang sama, Rabu (14 Februari 2024), diselenggarakan pula Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 yang diikuti pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan mulai 15 Februari hingga 20 Maret 2024.

Pewarta: Fianda Sjofjan RassatEditor: D.Dj. Kliwantoro Copyright © ANTARA 2024

Bintang Timor Digital Printing Lombok Timur. Alamat lokasi: Jl. Ra.Kartini No.23, Pancor, Kec. Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Bar. 83611, Indonesia. Telepon: 0878-5035-3469.

Digital printing di Kabupaten Lombok Timur. Digital printing ini menawarkan berbagai bentuk jasa printing seperti cetak baliho, booklet, pamflet, standup banner, print majalan, print dan jilid, cetak undangan, plakat, pin, name tag dan lainnya.

Digital printing ini juga penawaran jasanya dengan harga terjangkau sehingga cocok untuk berbagai kegiatan seperti print kebutuhan kegiatan kampus, seminar, dan lainnya.

Kunjungi jasa percetakan digital printing terdekat ini untuk informasi lebih lanjut seperti diskon, promo, katalog dan lainnya. Anda juga dapat menghubungi kontak call center / telepon jika tersedia atau membuka websitenya secara online.

Jam buka / jam kerja: Senin: 9:00 AM - 6:00 PM, Selasa: 9:00 AM - 6:00 PM, Rabu: 9:00 AM - 6:00 PM, Kamis: 9:00 AM - 6:00 PM, Jumat: 9:00 AM - 6:00 PM, Sabtu: 9:00 AM - 6:00 PM, Minggu: Closed

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,

Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang terkenal dengan keindahan alamnya, terutama kecantikan pantai-pantainya yang terkenal. Namun, NTT juga memiliki keindahan budaya yang beragam. Salah satunya adalah keunikan rumah adatnya.

Keindahan rumah adat di NTT ini juga menjadi daya Tarik tersendiri. Banyak wisatawan yang datang karena keunikan dan keakraban masyarakat tempat rumah adat tersebut berada.  Di bawah ini merupakan beberapa jenis rumah adat NTT yang perlu Anda ketahui:

Rumah Adat Musalaki

Rumah adat Musalaki merupakan rumah adat yang paling sering dijumpai saat berkunjung ke NTT. Nama rumah adat ini merupakan penggabungan dari dua kata yaitu 'mosa' dan 'laki', yang artinya 'ketua' dan 'laki'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apabila digabungkan, kedua kata tersebut menjadi 'ketua adat'. Oleh karena itu, rumah Musalaki adalah rumah yang menjadi tempat tinggal bagi tetua atau kepala suku dalam masyarakat suku Ende Lio.

Rumah adat Musalaki berbentuk persegi empat dengan atap menjulang tinggi, melambangkan kesatuan dengan sang pencipta. Atapnya diyakini menyerupai layar perahu, sesuai dengan cerita masyarakat setempat tentang nenek moyang Suku Ende Lio yang biasa menggunakan perahu.

Di bagian atas atap terdapat dua ornamen simbolis. Yaitu kolo Musalaki (kepala rumah keda) dan kolo ria (kepala rumah besar) yang diyakini memiliki hubungan spiritual.

Selain menjadi rumah adat, rumah ini juga difungsikan sebagai tempat dilakukannya upacara adat, musyawarah adat, ritual tertentu, dan acara adat lainnya.